Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

"Pengaruh Down Time Terhadap Efektifitas Pembelajaran"

          Sejak saya mengetahui istilah down time , rasanya hati ini ingin menorehkan ide berupa rangkaian tulisan. Melalui tulisan ini, segala unek-unek yang terpendam dalam pikiranku. Dapat saya ungkapkan dari kalimat per kalimat, sehingga membentuk rangkaian kalimat yang menyatu menjadi sebuah paragraf. Banyak kendala yang menghadang pada proses aktivitas menulisku ini, apalagi jika dikeluhkan dengan anak yang sedang sakit. Hmm…terbayang bukan rasanya menjadi seorang ibu seperti apa. Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Hal ini yang menjadikan segala aktivitas saya menjadi off, dan mengharuskan diri ini untuk fokus pada satu tujuan yaitu kesembuhan anak.             Istilah down time, saya peroleh dari suami yang telah membicarakan tentang pekerjaannya di pabrik. Ada beberapa istilah produksi yang dapat saya adopsi untuk mengembangkan ide penulisan ini. Bidang yang kami kaji memanglah berbeda, yakni suami menggeluti dunia produksi sedangkan saya berkecimpung di dunia pen

Hubungan Belajar Matematika dengan Budaya Literasi

           Matematika adalah salah satu pelajaran yang tidak disukai oleh mayoritas siswa. Karena matematika terikat oleh aturan yang bersifat kaku. Tidak bisa diparafsekan dengan dalil lain yang mengakibatkan kesalahan arti, makna, maupun definisi. Tentunya kita dalam mempelajarinya harus mengikuti sejumlah aturan-aturan. Setiap kali kita membaca materi matematika, pasti yang terngiang dalam memori ini adalah angka, simbol, definisi, dan rumus-rumus yang begitu banyaknya. Bahkan setiap kita mempelajari pada setiap indikator, tak jarang kita berjumpa dengan definisi dan rumus yang berbeda dari masing-masing indikator. Dimana rangkaian indikator tersebut berjalin seperti saudara kandung saja. Ada keterikatan antara indikator 1 dengan indikator lainnya. Sehingga dibenarkan bahwa jika seseorang belum bisa mempelajari materi prasyarat A, maka dia akan kesulitan dalam mempelajari materi A. Tak heran banyak anak-anak yang kesulitan dalam mempelajarinya.              Ketika saya mengajar di s

Strategi Pembelajaran Dalam Mengembangkan Keterampilan Mencipta Terhadap Peserta Didik

             Dunia pendidikan selalu diwarnai dengan problem. Mulai dari kompetensi guru, sarana dan prasarana di Lembaga, kesiapan siswa dalam menghadapi kurikulum baru, ketidak sesuaian bahan ajar dengan tuntutan kurikulum, dan lain sebagainya. Dimana akar dari problem tersebut berasal dari transmisi antara kurikulum lama dengan kurikulum baru. Seakan dengan pergantian kurikulum ini, semua lini yang berkecimpung di dunia pendidikan, ikut merasakan ketidaknyamanan dalam menjalani iklim yang baru. Sebut saja guru dan peserta didik. Mereka adalah objek dari implementasi suatu kurikulum. Sedangkan pelaku pendidikan lainnya, seperti TU, kepala sekolah, penjaga perpus, mungkin tekanan kognitifnya tidak terlalu berat. Akan tetapi semua ini harus dijalani. Walaupun memang dirasa berat untuk dijalani. Karena dalam memori kita, belum ada informasi tentang implementasi kurikulum baru. Tentunya beban kognitif ini sangatlah tinggi dalam mempelajari sesuatu yang baru.            Sebut saja pergant

Belajar Matematika: Melalui Praktek dan Implementasi

Gambar
Banyak anak-anak yang merasa tidak senang dengan pelajaran matematika. Karena banyak hal-hal yang harus dihafalkan. Sebut saja rumus dan definisi. Disisi lain, cara guru mengajar hanya berorientasi pada pembahasan soal-soal matematika. Dimana untuk dapat mengerjakan soal-soal matematika, maka anak-anak harus bisa menguasai materi prasyarat. Tentunya materi prasyarat tersebut selalu berhubungan dengan rumus dan definisi. Memang matematika memiliki objek yang abstrak berupa rumus dan definisi.  Seringkali anak-anak terjebak dengan mindset bahwa matematika adalah pembelajaran berhitung dan hafalan rumus serta definisi. Padahal bukan seperti itu orientasi dari pelajaran matematika. Yaitu menghubungkan konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari. Mungkin bukan hanya siswa yang terjebak dengan mindset tersebut, guru pun juga terjebak dengan mindset tersebut. Sehingga pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru hanya mengarah pada latihan soal. Sedangkan metode yang diguna

Pembelajaran matematika berbasis proyek untuk meningkatkan aktifitas belajar

Pembelajaran Matematika Berbasis Proyek Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar di Tengah Pandemi Covid-19 Siti Rodi’ah, S.Pd.I  PRIMAGAMA DURENAN Pandemi covid-19 telah melanda negeri ini. Seakan belum menampakkan ucapan “Selamat Tinggal” dari negeri ini. Padahal pandemi covid-19 telah berlangsung selama empat bulan. Tetapi, setiap hari berita di media selalu menayangkan peningkatan jumlah pasien yang terinfeksi covid-19. Hal ini dimungkinkan akibat berlakunya new normal . Seakan negeri ini telah terbebas dari covid-19. Bisa dilihat dengan adanya lokasi-lokasi yang mulai dipenuhi oleh lautan manusia. Aturan physical distancing mulai ditinggalkan. Walaupun banyak diantara mereka yang menggunakan masker dengan berbagai tujuan. Masa transisi inilah yang harus diwaspadai oleh masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga diri dari penularan covid-19. Tentunya aktifitas fisik, aturan physical distancing, dan pendisiplinan diri menjadi kunci untuk menghambat lonjakan kasus terinfeksi covid-19 di ne