Lebih Dekat dengan Google Search

        Seminggu yang lalu aku pergi ke dinas kependudukan untuk mengambilkan KTP adikku. Montor aku parkirkan ke tempat penitipan montor. Ternyata antrian sudah panjang. Padahal aku berangkat dari rumah sekitar jam setengah delapan. Itupun jarak rumah menuju lokasi tak terlalu jauh. Lalu aku berpikir, bagaimana dengan orang yang jarak tempuhnya jauh? Jam berapa mereka berangkat? Sepintas pikiranku kemana-mana, karena aku juga sedikit bingung. Kemana kertas ini aku tumpuk. Ya, aku membawa selembar kertas yang diselimuti oleh map merah. Berkas inilah yang aku gunakan untuk mengambil KTP.
          Manusia adalah makhluk sosial, sehingga aku gunakan indera pengucapan untuk menjalin komunikasi dengan orang lain. Salah seorang Bapak yang berdiri di samping tumpukan berkas-berkas, mengatakan bahwa lokasi untuk mengambil KTP bukan disitu. Lalu aku mencoba melangkahkan kakiku untuk menuju ke suatu lokasi. Ku lihat ada tumpukan map di meja. Mungkin di situlah tempatnya. Tetapi aku mencoba untuk bertanya kepada salah seorang Ibu yang duduk di tempat yang telah disediakan. Ternyata tempat itu untuk mengambil KK yang sudah jadi. Oh, tidak salah lagi. Ibu itu menunjukkan lokasi tempat pengambilan KTP. Ternyata berada di belakang gedung. Aku sesegera mungkin untuk berjalan menuju lokasi. Wah, tumpukannya sudah banyak. Kulihat kursi-kursi yang tersedia sudah dipenuhi oleh lautan manusia. Bagi yang tidak mendapatkan tempat duduk terpaksa berdiri atau nongkrong di lantai.
          Menunggu panggilan adalah aktivitas yang sangat menjenuhkan. Terlihat mayoritas orang yang menunggu sedang asyik dengan handphone nya. Ntah lah apa saja yang mereka perbuat dengan handphone nya itu. Dari ibu-ibu, bapak-bapak sampai di kalangan remaja, asyik menggunakan handphone nya. Walaupun mungkin sesekali saling ngobrol dengan orang di sebelahnya. Mungkin juga karena pengaruh pyshical distancing sehingga mereka enggan untuk bertegur sapa. Dengan wajah yang diselimuti masker, menjadikan gaya berkomunikasi tak nyaman tuk dilakukan. Akhirnya google search adalah pilihan yang nyaman bagi semua kalangan.
          Di dalam google search terdapat berbagai fitur dan sumber informasi. Tinggal kita mencet atau milih fitur apa yang kita inginkan. Ada juga youtube, atau jika kita ingin membaca artikel juga sudah tersedia di google search. Cuma yang aku lihat dari beberapa orang disampingku lebih menyukai instagram, facebook, dan juga youtube. Sangat langka sekali orang yang memanfaatkan waktu menunggu ini dengan membaca buku atau artikel. Bahkan tak hanya kalangan remaja yang asyik dengan google search, tetapi anak balita pun juga terlarut pada google search. Ya, bisa dikatakan kalau orang tua si balita memberikan mainan yang menarik ke anaknya. Tujuannya si anak tidak rewel dalam situasi menunggu ini. Pemilihan youtube yang menarik adalah solusi dari orang tua untuk menjaga si anak tidak rewel.
          Bermodalkan paket data, dan handphone yang batreinya penuh, menjadikan aktivitas menunggu ini menyenangkan. Bahkan bisa dikatakan aktivitas yang penuh khidmat. Tak ada orang yang mengganggu, atau mengkritik kita akan kedekatan dengan google search. Tentunya aktivitas menunggu ini sangat erat dengan kedekatan seseorang dengan google search. Karena hanya google serach lah yang selalu menarik dan memberikan berbagai informasi sesuai dengan kebutuhan kita. Coba di medosos lainnya, seperti WA, IG, ato FB. Mungkin inforamasinya tak terlalu bisa berkembang. Mungkin yang bisa kita lihat hanyalah status orang lain. Dan terkadang status tersebut kurang menarik di hati kita. 
          Pemilihan google serch adalah alternatif yang baik bagi mayoritas orang. Tak terkecuali aku yang lelah menunggu panggilan hingga 4 jam. Membaca artikel dan tulisan teman di grub adalah alternatif yang bagus dalam menambah khasanah pengetahuan. Walaupun disaat jenuh aku membuka IG, WA dan FB. Tetapi topik yang disajikan tak begitu menarik. Akhirnya selang 4 jam ini, nama adikku dipanggil juga. Aku langsung beranjak dari kursi dan KTP pun ku terima juga dengan nafas lega.

Komentar

  1. Tulisan yang sangat menggambarkan realita Ibu. Mantab.

    BalasHapus
  2. Tulisan yang bagus. Biasanya ada yg antri bakda subuh di dinas dukcapil

    BalasHapus
  3. Terimakasih dengan kunjungannya mbk anis dan bu muslikah🤗

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Pembelajaran Daring Berbantuan LKS Berbasis Tugas Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis"

Kolaborasi dengan Suami Saat Weekend

7 Hari di Tulungagung